PKS Kabupaten Tangerang
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaeni meminta aparat TNI dan Polri bisa sgera membasmi KKB Papua. (Sabik/JawaPos.com)

JAKARTA - Pembantaian 31 pekerja proyek Trans-Papua di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Senin (3/12) malam, mengundang reaksi keras dari Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini. Ia Meminta aparat segera membasmi gerombolan itu selayaknya teroris.

"Negara tidak boleh tinggal diam, kejar mereka (KKB) beri hukuman setimpal. Ini aksi biadab, para pekerja itu warga negara tak bersalah, apa salah para pekerja itu," kata Jazuli dengan nada geram kepada JawaPos.com 

Lebih lanjut, Anggota Komisi I ini mendukung langkah tegas aparat keamanan TNI dan Polri dalam melakukan upaya pemulihan kemanan di Papua. Termasuk menyelamatkan para pekerja yang mungkin masih disandera oleh OPM itu.

"Tindak mereka dengan tegas. Nyawa warga negara begitu murah di tangan mereka. Lakukan dengan protap pemberantasan terorisme karena nyatanya mereka terkategori teroris yang menyebarkan teror yang meluas," tegasnya. 

Jazuli juga menganggap KKB atau OPM itu memiliki motif politik serta mengacaukan keamanan negara khususnya di Papua. Bahkan, mereka juga kerap menyasar aparat dan menyerang objek strategis publik.

Dijelaskan, Jazuli pengakategiroan teroris untuk KKB Papua itu menurutnya didasarkan pada UU Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pemberantasan Terorisme.

Negara, lanjut Jazuli, tidak boleh kalah melawan aksi-aksi terorisme seperti yang terjadi di Papua apalagi korbannya jelas-jelas warga sipil yang tidak bersalah. 

"Bayangkan para pekerja ini adalah pejuang dan tulang punggung keluarganya. Harus meninggalkan anak, istri dan keluarga tercinta untuk mencari nafkah di Papua. Untuk itu, Pemerintah harus semakin meningkatkan jaminan keamanan bagi warga negara kita di sana," ungkapnya. 

Tak lupa, Anggota DPR Dapil Banten ini mengungkapkan belasungka yang mendalam kepada keluarga korban dan meminta Pemerintah menjamin keberlangsungan penghidupan mereka.

Sumber : Jawapos.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama