PKS Kabupaten Tangerang
Jazuli Juwaini (tengah) bersama guru dan santri Sekolah Kehidupan Sirojul Atfal
PKSTangerang.com, - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, KH. Jazuli Juwaini meresmikan Sekolah Kehidupan setingkat SMA di Pesantren Sirojul Atfal Desa Banoga, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (14/11/2015).

Sekolah Kehidupan yang diresmikan Jazuli Juwaini ini adalah sekolah yang menggabungkan metode pendidikan pesantren dengan kemandirian dan kewirausahaan.

“Sekolah Kehidupan di Sirojul Atfal ini, selain anak-anak menguasai knowledge dan teori, kita didik mereka dengan praktek. Praktek ternak lele, praktek ternak kambing, praktek berkebun sayuran jagung dan yang lainnya,” kata Jazuli kepada pewarta di lokasi.

Jazuli Juwaini bersama Ketua DPD PKS Kabupaten Tangerang, Wisnu Yudha Mukti (batik) saat melihat ternak lele santri Sekolah Kehidupan Sirojul Atfal
Jazuli berharap pesantren ini jadi percontohan pesantren-pesantren lain yang ada di Kabupaten Tangerang dalam hal kemandirian pesantren. 

“Kedepan para santri tidak sekedar hafal isi kitab kuning tapi juga dapat menjawab tuntutan kehidupan dunia. Sehingga mereka mampu memberikan solusi bagi problem umat dan masyarakat sekitarnya,” kata legislator asal daerah pemilihan Tangerang Raya ini.

Selain Jazuli Juwaini, hadir dalam peresmian ini Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kabupaten Tangerang, Wisnu Yudha Mukti. Wisnu Yudha Mukti mengungkapkan bahwa ini sebagai bentuk khidmat PKS untuk rakyat dengan peduli pada dunia pendidikan.

“PKS yang mengusung berkhidmat untuk rakyat sangat peduli dengan persoalan pendidikan. PKS sangat mendukung Sekolah Kehidupan ini dan terus mensupport kegiatan-kegiatannya,” kata Wisnu Yudha Mukti yang baru menerima amanah sebagai Ketua DPD awal November ini.

Ketua Yayasan Sirojul Atfhal, H. Saripudin S.Ag sangat berterima kasih atas kehadiran PKS bersama Jazuli Juwaini yang merupakan tokoh agama di Kabupaten Tangerang. Juga berterima kasih atas bantuan materil yang diberikan politisi PKS tersebut.

“Alhamdulillah sangat-sangat berterima kasih. Kami sangat terbantu untuk keterampilan anak dan kebutuhan-kebutuhan di pesantren ini,” katanya.

Saripudin mengemukakan alasannya menerapkan metode Sekolah Kehidupan di pesantrennya. “Agar setelah lulus tidak hanya menenteng ijazah tapi mempunyai keterampilan dan skill untuk diterapkan di masyarakat. Dia bisa menjadi imam atau dai yang berdikari,” jelasnya.

Reporter: Ifenk

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama