PKS Kabupaten Tangerang
Ilustrasi (pexels.com)


Istilah “tanggal muda” dan “tanggal tua” mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda yang sudah terjun di dunia kerja.

Tanggal muda adalah situasi ketika keuangan stabil atau dompet masih tebal usai menerima gaji. Sementara itu, tanggal tua menggambarkan situasi keuangan yang mulai menipis, jauh sebelum tanggal gajian selanjutnya tiba.

Dengan perencanaan keuangan yang cermat, Anda tetap bisa menikmati gaya hidup tanpa khawatir menghabiskan gaji bulanan.

Berikut tips supaya gaji bulanan Anda awet;

1. Tentukan bujet bulanan untuk kebutuhan bulanan

Menetapkan bujet bulanan dapat membantu Anda membatasi pengeluaran. Anda bisa membuat bujet sesuai pos-pos pengeluaran selama sebulan.

Misalnya, bujet makan dan keperluan sehari-hari sebesar Rp 1,5 juta, bujet internet dan token listrik Rp 500.000, bujet uang untuk orangtua sebesar Rp 500.000, dan sebagainya.

Saat menentukan bujet, sesuaikan dengan penghasilan Anda. Jangan sampai, bujet yang Anda susun melebihi pendapatan per bulan.

Kemudian, selalu disiplin dalam mengeluarkan dana sesuai bujet yang ditentukan. Bila sudah terbiasa membatasi besaran pengeluaran, Anda akan lebih mudah menyisihkan uang untuk ditabung ataupun digunakan saat keperluan mendesak.

2. Alokasikan dana untuk tabungan darurat

Tabungan darurat perlu disiapkan untuk keperluan mendesak yang tak terduga. Idealnya, besaran dana darurat berkisar tiga sampai enam kali total pengeluaran bulanan. Untuk itu, Anda bisa menyisihkan sekitar sepuluh persen dari total gaji bersih tiap bulan.

Dengan memiliki dana darurat, Anda tak perlu panik atau kebingungan bila membutuhkan uang di masa mendatang. Mengalokasikan dana darurat juga lebih bijak dibandingkan Anda meminjam uang dari orang lain.

Apalagi, bila sampai menggunakan pinjaman uang online yang memiliki bunga cukup besar.

3. Mengalokasikan gaji untuk mulai investasi

Keterbukaan informasi membuat setiap orang bisa berinvestasi, baik yang berpenghasilan besar maupun kecil. Investasi bisa dimulai dari kapan saja sehingga tidak ada istilah terlambat. Semakin cepat berinvestasi, maka semakin cepat pula Anda mewujudkan rencana keuangan jangka panjang.

Daripada gaji yang Anda diperoleh dihabiskan untuk membiayai kebutuhan dan gaya hidup, lebih baik digunakan untuk memulai investasi. Bila memungkinkan, Anda bisa menyisihkan 10 persen dari total gaji untuk investasi.

Meski hasilnya mungkin tidak begitu besar, Anda bisa merasa lebih puas karena uang terpakai untuk sesuatu yang produktif.

Misalnya, bila gaji Anda sebesar Rp 10 juta, Anda bisa menyisihkan Rp 1 juta untuk investasi. Anda bisa memanfaatkan sejumlah instrumen investasi, seperti emas, reksa dana, obligasi, dan saham. Namun, pastikan instrumen investasi yang dipilih sesuai profil risiko Anda.

4. Mencari penghasilan tambahan

Selain menyisihkan uang, Anda juga bisa mencari penghasilan tambahan untuk meningkatkan pundi-pundi. Gaji bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan penghasilan tambahan bisa dialokasikan untuk tabungan.

Terdapat berbagai cara untuk memperoleh penghasilan tambahan, mulai dari berjualan secara online, menjual pulsa, hingga menjadi pekerja lepas. Namun, yang perlu diingat, pastikan pekerjaan atau usaha sampingan Anda tidak mengganggu pekerjaan utama.

5. Hemat berbelanja

Bila pos pengeluaran sudah ditentukan, Anda dapat berbelanja dengan nyaman sesuai bujet tanpa harus merasa khawatir.

Namun, ada baiknya belanja juga dilakukan dengan cermat. Terapkan strategi belanja yang membuat Anda hemat.

Misalnya, memilih produk dengan kualitas yang lumayan tetapi harganya lebih hemat, membeli barang kebutuhan harian dalam jumlah banyak yang biasanya lebih ekonomis, atau memanfaatkan beragam promo.


Sumber: Kompas.com
Editor: Alpen Pebri

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama