PKS Kabupaten Tangerang
Ketua DPD PKS Kabupaten Tangerang, Rispanel Arya


KABUPATEN TANGERANG - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada salah satu pendiri Kabupaten Tangerang, Raden Aria Wangsakara. 

Rencananya pemberian gelar dilakukan pada peringatan Hari Pahlawan 10 November di Istana Bogor. Keputusan tersebut tercantum dalam Keppres Nomor 109 TK/2021 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

"Bersyukur dan memuji langkah Presiden RI Jokowi yang memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada pendiri Tangerang, Raden Aria Wangsakara," kata Ketua DPD PKS Kabupaten Tangerang, Rispanel Arya dalam keterangannya di Tangerang, Sabtu (30/10/2021).

Menurut Rispanel ini selaras dengan pelurusan sejarah lahirnya Kabupaten Tangerang yang sekarang telah berusia 389 tahun.

"Sebelumnya Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang juga sudah meluruskan sejarah terhadap hari lahir Tangerang menjadi 13 Oktober 1632 yang sekarang berusia 389 tahun. Ini tidak terlepas dari perjuangan Raden Aria Wangsakara," tutur Rispanel. 

Raden Aria Wangsakara, Sumber: Kompas.com



Raden Aria Wangsakara dikenal juga seorang penyebar agama Islam. Pemerintah kolonial diketahui sangat segan terhadap pemimpin sekaligus ustaz yang bijak dan dihormati masyarakat ini.

Dikutip dari buku Ki Luluhur: Rekam Jejak Sejarah Raden Aria Wangsakara karangan Lutfi Abdul Gani, tokoh ini lahir sekitar 1024 H atau 1615 M. Raden Aria lahir dari kalangan ekonomi mapan atau ningrat.

Namun Raden Aria tumbuh sebagai sosok yang sederhana, mandiri, dan cakap. Bapaknya adalah Wiraraja I yang juga Pangeran Kerajaan Sumedang Larang. Ibunya adalah Putri Dewi Cipta atau Nyimas Cipta.

Pahlawan Nasional ini memiliki darah Sumedang, Pajajaran, Banten, dan Cirebon. Seorang tokoh setempat Ustaz Mukri Mian pada 1983 menyatakan, Raden Aria Wangsakara bergelar Pangeran Wiraraja II.

Dia juga dikenal sebagai Imam Haji Wangsakara atau Kiai Lenyep. Gelar dan nama lain Raden Aria Wangsakara adalah Hasan, Sayyid Hasan, Pangeran Wiraraja II, Imam Haji Wangsaraja, Aria Tangerang I, Aria Lengkong, Kiai Narantaja, Ki Luluhur, dan Kiai Lenyep.

Nama Raden Aria Wangsakara berasal dari bahasa Jawa Kuno meskipun ada kata wangsa dan kara yang merupakan bahasa Sunda. Pada Kamus Jawa Kuno Indonesia milik PJ Zoetmolder, berikut ini arti per kata namanya:

- Raden lih hadyan: orang yang berstatus tinggi

- Arcya: memuja, menyembah

- Arjya/arja/ lih reja: baik, indah, beruntung

- Areja/arja/aharja: cantik, manis, tampan, menarik, indah

- Kara: sinar cahaya

- Akara-kara: bersinar ke semua penjuru.

Di Banten, sultan memberi gelar Raden kepada para pembantunya yang loyal dan berjasa terhadap perkembangan Kesultanan Banten. Sedangkan di bumi Priangan, aria adalah gelar kepangkatan bupati.

Raden Aria Wangsakara memiliki silsilah sampai ke Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Husen RA. Silsilah beliau adalah Raden Aria Wangsakara bin Pangeran Wiraraja I bin Prabu Geusan Ulun bin Pangeran Santri bin Pangeran Pamelakaran bin Pangeran Panjunan bin Syekh Datuk kahfi bin Syekh Datuk Isa bin Abdul Qadir bin Abdullah Azmat Khan bin Abdul Malik bin Alwi Amil Faqih bin Muhammad Sohib Mirbat bin Ali Jali Qosam bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa Al-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali Uraidi bin Ja'far Sodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zaenal Abidin bin Sayyidina Husen RA.

Demikianlah profil ringkas dari Raden Aria Wangsakara, salah seorang pendiri Tangerang yang akan mendapat gelar Pahlawan Nasional pada November mendatang.

Post a Comment

أحدث أقدم