Gunung Halimun Salak, 27 Juli 2025
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah, salawat dan salam semoga terlimpah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW.
Saya buka dengan pantun,
Terbang tinggi burung elang
Menerjang kuatnya hembusan angin
Kader PKS Kabupaten Tangerang siap berjuang
Tebarkan Islam rahmatan lilalamin.
Yang kami hormati Ketua DPW PKS Banten, H. Muhammad Najib Hamas S.E., M.M., Yang kami hormati Ketua DPD PKS Kabupaten Tangerang, sekaligus anggota DPRD Provinsi Banten, Bapak Rispanel Arya S.ST., M.M., Ketua Departemen Bidang Kepanduan dan Bela Negara DPP, Ketua DSW PKS Banten sekaligus anggota DPRD Provinsi Banten, Ustadz Imron Rosyadi Lc., Pengurus DPD PKS Kabupaten Tangerang, Ketua Panitia Kembara, Bapak Dodi Supriyadi, dan khusus kepada antum semua peserta Kembara, para kader pelopor PKS Kabupaten Tangerang yang saya cintai.
Alhamdulillah kita bisa berkumpul pada penutupan acara Kembara Kabupaten Tangerang pada hari ini. Semua berjalan lancar. Semoga sampai akhir tidak ada satu hambatan. Sampai pulang ke rumah kita. Amin Amin Ya Rabbul Alamin.
Allah memperkuat ukhwah kita. Allah memperkuat semangat juang kita. Allah memudahkan kerja kita ke depan. Allah berikan keberhasilan, keberkahan, periode-periode kita ke depan semakin bertambah berkah. An-numu wa ziadah. Keberkahan itu tumbuh dan berkembang.
Bapak-bapak, kader sekalian, kita baru mengalami proses perubahan struktur kepengurusan kita dari pusat. Sejak majelis syuro 3 - 4 Juni, hingga tanggal 5 Juni, pengumuman pertama DPP PKS di hadapan publik. Baru ada Presiden, Sekjen, Bendum dan KSP pada waktu itu. Persis 5 Juni, yaitu hari Arofah. Alhamdulillah, kita, saya khususnya mendapatkan kiriman doa dari ikhwan-akhwat kita yang sedang haji. Semoga ini menjadi keberkahan untuk kita semua menyongsong ke depan.
Dan pergantian kepengurusan itu keniscayaan. Dimanapun, dalam organisasi apapun, dari organisasi terkecil sampai organisasi kenegaraan, bahkan lintas negara, pergantian adalah sunnatullah. Wadifah tanzimia_ seperti itu. Yang tidak boleh berubah dari kita adalah wadifah masyariah kita.
Nahnu du'at qobla kulli syai. Kitalah da'i sebelum segala predikat, jabatan kita, jabatan duniawi, jabatan pekerjaan, kantor, atau jabatan partai. Kita semua adalah du'at.
Dan kemuliaan kita tidak diukur dari tingginya jabatan dalam struktural, tapi dalam jabatan fungsional. Masyariah kita itu. Seseorang yang jabatan kecil, amal sepele, perbuatan tidak dilihat orang lain, tapi di sisi Allah bisa menjadi besar. Dan sebaliknya jabatan yang tinggi, dimuliakan orang, tepuk tangan, populer, tapi dihadapan Allah menjadi kecil.
Ulama besar Abdullah bin Mubarak memberikan peringatan yang penting kepada kita. _Kam min ṣaghīrin yu‘aẓẓimuhu an-niyyah._ Betapa banyak yang dianggap kecil-kecil hina itu, _yuʿaẓẓimuhu an-niyyah. Allah memuliakannya karena niatnya yang mulia. Karena niatnya ikhlas, niatnya karena Allah, niatnya jihad. Wa kam min kabīrin yuʿaẓẓimuhu an-niyyah. Betapa banyak yang dianggap hebat, besar, yuʿaẓẓimuhu an-niyyah. Allah kecilkan karena niatnya.
Semoga kita semua, amal kita kecil, sedang, besar, yuʿaẓẓimuhu an-niyyah. Allah memuliakan semua perbuatan kita itu dengan niat kita yang baik. Amin. Amin. Ya Rabbal Alamin.
Ikhwah fillah Rahimakumullah
Pergantian kepengurusan kita ini dari pusat. Alhamdulillah Allah memberikan keberkahan. Kalau disini ada anggota majelis syuro yang menyaksikan. Najib Hamas termasuk anggota majelis syuro yang menyaksikan. Betapa kritisnya kita dialog di dalam majelis syuro. Tetapi tetap ukhuwah terjaga. Sehingga ketika terjadi pergantian kepemimpinan Ketua Majelis Syuro. Ketua Majelis Syuro lama menyusun empat bait pantun. Yang dibuatnya sendiri untuk menyambut ketua majelis syuro yang baru. Dengan penuh ukhuwah. Allahuakbar. Begitulah ciri kita dengan izin Allah.
Partai di DPR dia cerita. Seorang calon ketua umum. Habiskan puluhan miliar. Masih kalah. Karena lawannya bukan puluhan, lebih besar lagi. Kita tidak serupiah pun uang beredar. Dan tidak ada aqua yang terbang. Apalagi kursi yang terbang.
Kalau di pusat seperti itu. Begitu pula harusnya. Di tingkat DPP. Di tingkat DPW. Di tingkat DPD. DPTW baru kita selesaikan. Kita juga melakukan prinsip kaderisasi. Prinsip regenerasi. Lima hal menjadi prinsip kita dalam perubahan DPTW. Kita akan terapkan di DPTW.
Lima hal prinsipnya. (Pertama) Voting oleh ikhwah. Sangat dihargai nomor satu paling tinggi. Empat faktor lainnya adalah (kedua) jenjang Tarbiyah. (Ketiga) Usia tarbiyah semakin muda semakin tinggi. Kalau jenjang, semakin tinggi semakin bagus. Kalau usia, semakin muda semakin bagus. (Keempat) Pengalaman struktural dan (kelima) pengalaman publik. Lima hal ini menjadi faktor.
Ditambah catatan kaderisasi. Ditambah catatan DSP. Dan ditambah lagi informan yang kita minta dari setiap provinsi. Setelah itu saya membawa ke DPTP. Di seleksi DPTP kita putuskan. Sembilan faktor syuro kita lakukan. Alhamdulillah DPTW sudah berjalan. Tinggal menyusul DPTD dengan prinsip yang kurang lebih sama.
Memang ada tiga orang yang diwajibkan lebih muda. 50 tahun kebawah di DPTW. Di DPTD nanti 40 tahun kebawah. Kalau tidak ada 45 tahun kebawah. Agar regenerasi kita terus berjalan. Itu tentang kepengurusan kita.
Yang kedua saya ingatkan untuk di sini pesan Ketua Majelis Syuro. Kelebihan PKS dibandingkan parta lain. Adalah dari sudut tata kelolahnya. Tiga kekuatan kita. Beliau menyebutkan ada tata kelola, tata koalisi, tata representasi. Saya hanya akan sebut tata kelola ke dalam.
(Pertama) Kader yang militan. Ini usianya, jenggotnya sudah putih. Militansinya datang ke sini. Jalan kaki dari bawah. Masya Allah. Walaupun ada yang tidak kuat katanya. Yang lebih tua dikasih jalur yang berbeda. Ini militansi kader. Kedua, soliditas kader. Ketiga, sinergisitas kader dan struktur. Kader, struktur, sinergisitas.
Oleh karena itu, saya sebagai Presiden Partai ingin menerjemahkan pesan Ketua Majelis Syuro. Program kami, program pusat, program provinsi, program kabupaten-kota, eksekutif-legislatifnya, merujuk kepada K2-P2. K2, Kader-Kaderisasi. P2, Pemenangan-Pemilu.
Kader-Kaderisasi. Amanat dari rukiah syamilah. Ketahanan keluarga kita itu, dalam kajian keislaman, dari enam poin amanat ketahanan keluarga, dua poinnya adalah ketahanan ekonomi keluarga rumah tangga para kader. Dua dari enam, sepertiga pesan gerakan dawah kita adalah ketahanan rumah tangga kader dari sudut ekonomi.
Yang kedua, kaderisasi. Kita bergerak. Tiga jenis kaderisasi kita. Kaderisasi sebelum era partai. Nukhbawiyah. Inilah kader sesungguhnya yang akan menyebar ke seluruh sufrastruktur negara. Bukan saja eksekutif legislatif. Yudikatif semua. Keseluruh berbagai bidang. Yang kedua, Hizbiyah. Pengkaderan Hizbiyah partai. Kita rekrut orang-orang secara terbuka. Dengan pesan Islam Rahmatan lil alamin. Yang ketiga, Jamahiriyah. Dakwah umum. Jamahiriyah targetnya apa? Tadayun sya'bi. Keberagaman publik yang cinta siar Islam. Di tiga kaderisasi ini kita akan bergerak. InsyaAllah. PKS-Pesantren Kampus Sekolah. Itulah sumber kita. Kader-kader kita.
Partai tidak bisa masuk? Ya silahkan. Teman-teman kita yang lain yang non-partai. Nukhbawiyah. Untuk mengkader mereka. Itu dua yang pertama.
Dua yang kedua, Pemenangan Pemilu. Pemenangan Pemilu bahasa kita. Kegembiraan kita. Kegembiraan rakyat apa? P2 kita dengan cara P2. Pemenangan Pemilu dengan cara apa? P2. Yaitu Pembelaan Publik. Dalam berbagai isu. Program publik dalam konteks program. Penerapan prinsip dalam konteks keteladanan. Jadi P2 kita dengan P2 juga.
Pembelaan publik. Pemihakan publik. Dan penerapan prinsip kita. Kalau itu kita lakukan. Insyaallah. Pemenangan kita adalah kegembiraan rakyat. Pemenangan PKS bukan hanya kegembiraan orang PKS. Kegembiraan rakyat. Karena kita hadir sebagai partai untuk Islam rahmatanlil alamin. Kita hadir untuk khidmah kepada publik. Oleh karena itu Kembara sekarang kita rubah namanya Kemah Bela Negara. Dulunya apa? Kemah Bakti Nusantara.
Kita pertegas, Kemah Bela Negara. Kenapa Kemah Bela Negara? Karena negara yang kita bela ini konstitusinya, undang-undang dasarnya, cita-cita pendidikan kaderisasi anak bangsanya sama dan sebangun dengan cita-cita kaderisasi PKS. Dan pasal itu baru hadir di era reformasi. Kader PKS diperlu hafal dengan mudkin. Pasal 31 ayat 3, gerakan 313. 212 pro-kontra demo. 313 semua WNI harus pro. Kenapa? Bunyi pasal 31 ayat 3 yang sejalan 100% dengan cita-cita kaderisasi kita.
Bunyinya, pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam mereka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Undang-undangnya apa? Sistem pendidikan nasional. Apa isinya? Pendidikan formal, non formal, informal.
Semuanya harus berisi iman takwa, akhlak mulia, dan mencerdaskan. Berapa anggaran negara? 3,4 minimal 20% APBN-APBD 3600 triliun. Berarti 20% nya lebih dari 600 triliun. Untuk iman takwa, akhlak mulia, dan mencerdaskan. Maka Kemah Bela Negara kita adalah kemah yang siap mendidik generasi Indonesia. Apakah dia kader PKS, bukan kader PKS? Untuk membina iman takwa mereka. Kedua, akhlak mulia. Ketiga mencerdaskan, perintah konstitusi pasal 31 ayat 3. Kok pasalnya persis 3 1 3? Jumlah pasukan badar. Pembuat undang-undang nggak tahu itu jumlah pasukan badar 313. Tapi takdir Allah pasalnya jatuh di 3 1 3. Kalau di jumlah 313. Masya Allah. Jadi bela negara. Artinya apa? Yang dilakukan PKS ini adalah yang diharapkan oleh undang-undang dasar.
Konstitusi mengharapkan elit suprastruktur negara ini diisi oleh 3 1 3. Kerjaan PKS sehari-harinya 3 1 3. Berarti yang ditunggu siapa? Kader PKS. Allahuakbar. Suprastruktur, infrastruktur diisi oleh kader PKS insya Allah dengan izin Allah.
Kalau kita melakukan 313. Apa? Iman taqwa, akhlak mulia, mencerdaskan. Dalam bidang apa pendidikannya? Formal, informal, non-formal. Semua jenis pendidikan. Semoga antum yang sudah melakukan ini pada acara kegiatan ini bisa ditiru. Konon yang sudah (Kembara) baru di Jawa Timur. Di Banten baru ini. Baru ini pertama. Mudah-mudahan nanti ditiru semua dan antum juga menyebarkan ke bawah.
Bertemu masyarakat kenapa kemah bela negara karena kembara ini punya semangat kawah candra dimuka. Pendidikan generasi warga negara Indonesia dimanapun mereka berada dengan 313. Isinya apa pertama? Sebut. Satu (Iman Takwa) Kedua (Akhlak Mulia) Ketiga (Mencerdaskan).
Dalam bidang pendidikan 3. Jenis pendidikan. Apa? (formal, nonformal, informal) Sudah lulus antum. Oleh karena itu saya tidak perpanjang. Selamat. Sukses. Semoga sehat semua sampai rumah. Dan kita berjuang ke depan dengan niat apa? Fungsi masyariah kita, fungsional kita. Jangan bicara struktural. Struktural datang dan pergi. Biasa saja.
Ketua Majelis Syuro, Mohammad Sohibul Iman, Wakil KMS, masuk DPR RI kemarin 2024-2025. Jadi apa dia? Jadi anggota DPR saja. Gak ada jabatan apa-apa. Biasa saja. Saya masuk jadi anggota. Jadi naik turun.
Saya pernah deklarasi PKS. Baru deklarasi sebentar. Turun ganti jadi wakil. Biasa saja. Setelah itu turun lagi kita jadi ketua bidang. Setelah itu terpilih presiden. Naik turun. Biasa saja.
Pak Tifatul Sembiring, jadi Ketua DPW. Ketua Wilda. Setelah Presiden jadi ketua Wilda. Biasa saja. Kenapa? Karena yang melekat kepada kita bukan wadifah tandzimia, tapi peran fungsional kita masing-masing. Itulah yang kita pertaruhkan di hadapan Allah.
Semoga kita menjadi kader yang penuh keikhlasan, semangat juang, dan ketaatan, dan pemahaman. Fahmusyamil il tizamul kamil. Pemahaman kita utuh. Komitmen kita total. Tidak pemahaman tanpa komitmen. Tidak komitmen tanpa pemahaman. Dua-dua bersatu. Dia paham, dia komit. Dia komit, karena dia paham. Inilah yang didik oleh kembara siap menjadi warga negara terbaik Indonesia. Allahu Akbar.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
إرسال تعليق