PKS Kabupaten Tangerang
Anggota DPR RI Komisi I F-PKS, Sukamta
KABUPATEN TANGERANG (14/11) - Seorang seniman asal Bulgaria Yanko Tsetkov baru-baru ini membuat sebuah peta dunia yang menurut dia sesuai dengan anggapan Presiden ke 45 Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pandangan Tsetkov, Trump melihat Indonesia sebagai negara dengan aksi terorisme yang tinggi.

Menyikapi hal ini, Anggota Komisi I F-PKS, Sukamta mengatakan Tsetkov harus mengubah peta dunia versi Trump tersebut. Sebab, peta dunia itu hanya asumsi Tsetkov dan merupakan generalisasi dari kampanye Trump sebelum terpilih menjadi presiden.

"Jadi saya kira Trump akan melihat itu dan Tsetkov perlu merevisi petanya. Ya (asumsi) Berdasarkan yang sering diucapkan Trump saat kampanye," kata Sukamta saat dihubungi merdeka.com, Senin (14/11).

Soal Indonesia negara yang identik dengan terorisme, Sukamta mengaku tidak setuju. Dia menyebut umat muslim di Indonesia justru lebih dewasa dan penuh toleransi. Semisal dari kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan calon petahana Basuki T Purnama ( Ahok).

Menurutnya, ketika agama Islam merasa dihina, ratusan umat muslim Indonesia memilih untuk menempuh jalur hukum dan mendesak polri mengusut kasus itu secara adil dan transparan melalui aksi demonstrasi ketimbang menggunakan cara-cara terorisme.

"Muslim Indonesia, bukan seperti yang digambarkan, justru sangat dewasa, ketika agamanya diusik dan dihina, hanya menuntut supaya semua diselesaikan lewat hukum, bukan main hakim sendiri-sendiri dan tidak dengan cara-cara terorisme," tegasnya.

"Dalam demontrasi yang menuntut proses hukum pada 4 November, berjalan dengan damai dan santun penuh kasih sayang. Lagi-lagi itu berbeda dengan yang sedang disuguhkan demonstran di US kepada dunia," sambung Sukamta.

Sebelumnya, Dikutip dari koran the Independent, Sabtu (12/11), seniman asal Bulgaria Yanko Tsetkov baru-baru ini membuat sebuah peta dunia yang menurut dia sesuai dengan anggapan Trump. Wajar saja, sebagai presiden AS ke-45, dia bisa dibilang akan menjadi sosok terkuat di muka bumi.

Sumber: Merdeka.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama