PKS Kabupaten Tangerang
PKSTangerang.com - Kisah perjalan hidup Hidayat Nur Wahid sebagai politikus di Indonesia bakal diulas tuntas oleh Televisi dan Radio Silaturrahim (Rasil) pada awal Ramadan mendatang. Kamis (11/6), Wakil Ketua MPR itu melakukan wawancara program Bincang Bersama Tokoh menemani waktu sahur di Gedung MPR.

Pria yang bercita-cita sebagai Dokter ini tidak menyangka jalan hidupnya sebagai politisi. Hidayat memiliki impian untuk menjadi dokter. Keinginan tersebut melihat fakta bahwa saat dirinya masih bocah, tempat kelahirannya Prambanan, Klaten, Jawa Tengah hanya memiliki satu RS. Keterbatasan tenaga menjadikan dokter dokter yang bertugas di RS tersebut sibuk melayani pasien dalam jumlah banyak.

Dunia politik yang diselami Hidayat, ternyata tidak pernah terpikirkan sebelumnya . Cita-citanya menjadi dokter tersebut tak tercapai. Sebab, Hidayat kecil oleh ayahnya dimasukkan ke Pesantren Ngabar, Ponorogo, Jawa Timur, sebelum diterima di Pesantren Gontor.

Sejak saat itu, Hidayat pun menggeluti dunia pesantren beserta kitab yang diajarkan di sana. Pada 1981, selepas dari Gontor, Hidayat melanjutkan pendidikannya ke Saudi Arabia. Di negara itu Hidayat berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang S3. ''Sepulang dari Saudi saya dipercaya turut mendeklarasikan berdirinya Partai Keadilan yang kini menjadi Partai Keadilan Sejahtera," kenang dia. Sejak itu Hidayat berkiprah di dunia politik.

Pada saat wawancara, Ketua MPR periode 2004-2009 itu juga menjelaskan pendapatnya mengenai Islam dan Pancasila. Menurut Hidayat, lahirnya Pancasila di Indonesia merupakan partisipasi dan pengorbanan besar yang diberikan umat Islam bagi keutuhan NKRI. “Sudah tidak relevan lagi, mendikotomikan Islam dan Pancasila, apalagi sampai membenturkan. Karena tidak ada satupun nilai-nilai dari keduanya yang saling bertentangan," paparnya. [jawapos.com]

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama