PKSTangerang.com - Menjadi seorang istri anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, bukan halangan bagi Dwi Mulyati untuk beraktivitas dan bergaul dengan masyarakat seperti ibu-ibu pada umumnya. Bahkan istri Najamudin ini aktif mengurus suatu organisasi kemasyarakatan, yaitu sebagai Ketua Pendamping Kader Posyandu (PKP) Bogor Selatan.
Selain menjadi ibu rumah tangga dan ketua PKP, Dwi Mulyati setiap harinya berkeliling dari satu posyandu ke posyandu lainnya. Hal tersebut ia lakukan untuk melakukan program kerja Provinsi Jawa Barat untuk menggerakkan kembali kader-kader posyandu. “Senang bisa ikut membantu masyarakat, terlebih dilakukannya bareng ibu-ibu yang lain,” ujar Dwi kepada Metropolitan.
Selain menjadi ketua PKP, Dwi Mulyati pun aktif sebagai guru ngaji di majelis taklim. Hal itu dia lakukan berbarengan dengan ibu-ibu lainnya yang berada di sekitar rumahnya. “Untuk mengisi aktivitas kita pun mengaji bersama di majelis taklim yang ada di sekitar rumah,” terangnya.
Walaupun mempunyai basik sebagai arsitek, Dwi Mulyani tetap menjalankan kodratnya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus dua anaknya yaitu Hanan Najmi Syahidah (10) dan Muhamad Faqih (7). Meski terkadang ia sangat kesal kepada sang suami karena jarang memiliki waktu untuk bersama keluarga dan anak-anaknya. “Iya terkadang abi (ayah)-nya tidak ada waktu bersama keluarga. Itu salah satunya yang membuat saya kesal sama abi,” paparnya.
Namun, Dwi memaklumi kegiatan sang suami yang merupakan salah satu wakil rakyat Kota Bogor. “Ya saya juga sangat mendukung setiap kegiatan suami saya. Karena ia bekerja tidak hanya untuk dirinya dan keluarga, tetapi bekerja untuk rakyat juga,” katanya.
Sementara itu, Najamudin mengakui bahwa memang dirinya jarang ada waktu untuk bersama keluarga. Tetapi menurut dia, ketika dirinya memiliki waktu untuk bersama keluarganya, ia ingin memiliki waktu yang sangat berkualitas. “Dalam sebulan saya wajib menyisihkan waktu satu hari untuk istri dan anak-anak saya. Saya pun suka mengajak berenang anak saya ketika saya libur,” jelasnya.
Ia juga menyadari bahwa risiko menjadi wakil rakyat seperti ini. Maka dari itu, ia tak menganjurkan istrinya terjun di dunia politik, walaupun sang istri aktif di DPD PKS Kota Bogor. “Cukup saya yang terjun,” paparnya.
Sumber: metropolitan.id
Posting Komentar