PKS Kabupaten Tangerang
Ketua BPKK PKS Jateng, Zubaedah
PKSTangerang.com - Penyimpangan seksual anak yang mencuat beberapa hari belakangan menimbulkan keresahan banyak kalangan. Kepala Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah, Zubaedah, SE, Jumat (29/1) mengatakan, orang tua dan keluarga berperan penting dalam pencegahan penyimpangan tersebut.

Dikatakan Zubaedah, keterbukaan akses informasi dan teknologi menguntungkan kalangan Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) untuk mengkampanyekan kegiatannya melalui sosial media. Tentu hal ini mengkhawatirkan jika sampai memengaruhi anak-anak yang masih dalam tahap pencarian jati diri.

“Kami berharap keluarga, terutama para orang tua bisa mencermati dengan mendampingi anak-anaknya agar tidak terjerumus kepada penyimpangan seksual, bagaimana caranya? dampingi mereka, arahkan kepada penggunaan socmed yang lebih positif dan produktif,” ujarnya dalam keterangan persnya, Jumat (29/1).

Menurut Zubaedah, fenomena LGBT di Indonesia telah menuju taraf yang sangat memprihatinkan. Data Kementerian Kesehatan pada 2012 menunjukkan bahwa terdapat 1.095.970 Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki (LSL) alias gay yang tersebar di semua daerah. Kaum LGBT yang mulai tidak malu mengkampanyekan aktivitasnya itu harus diwaspadai melalui edukasi positif dari orang tua. Antara lain melalui kisah Nabi Luth dan kaumnya.

PKS juga bertekad untuk terus mendampingi keluarga agar bisa mengedukasi anak-anak terkait berbagai permasalahan dan fenomena sosial tersebut. Untuk di Jawa Tengah, PKS telah memiliki 35 Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang tersebar di 35 kabupaten/kota. RKI siap menerima konsultasi dan mencari solusi bersama terkait masalah fenomena sosial dan ketahanan keluarga.

Secara khusus, Zubaedah juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah melalui Menristek Dikti yang melarang para kaum LGBT masuk ke dunia kampus. Menurutnya, sikap tersebut sudah tepat, karena kampus adalah wadah untuk mencetak generasi pemimpin masa depan, sehingga harus terbebas dari fenomena penyimpangan seksual.

Sumber: suaramerdeka.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama