![]() |
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan |
PKSTangerang.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membangun 4.000 ruang kelas baru (RKB) di tingkat SMP dan SMA pada tahun ini. Hal tersebut dilakukan agar tingkat partisipasi sekolah di Jabar meningkat.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan, target Jawa Barat adalah menyamakan antara bangku sekolah SMP dengan SMA. Heryawan menilai perbandingan antar SMP dan SMA terlampau jauh.
"Masih ada siswa SMP yang tidak masuk SMA karena habis kuota bangkunya," tutur Heryawan kepada wartawan di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Kamis (7/1/2016).
Dia menuturkan, jenjang pendidikan sekolah minimal harus sampai SMA. Pria yang akrab disapa Aher ini tidak ingin ada siswa putus sekolah gara-gara kehabisan kuota.
"Program RKB ini merupakan program unggulan. Karena rata-rata sekolah di daerah mengalami kekurangan ruang kelas," jelas politis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Kendati begitu, Aher akan akan menyebar pembangunan RKB, baik untuk Jabar selatan maupun utara karena pada umumnya masih semua kabupaten/kota yang masih membutuhkan kelas baru.
"Kami juga akan membangun SMA atau SMK negeri jika di suatu daerah belum ada SMA atau SMK. Ini untuk menyerap siswa SMP yang ada di situ," katanya.
Dia menargetkan pada 2018 masalah tersebut sudah tuntas. Sehingga jumlah lulusan SMP dengan kuota SMA sama. "Jadi ke depan jika ada 700 ribu lulusan SMP maka harus ada 700 ribu pula kuota SMA untuk menerima itu," katanya.
Aher menyebut, pada 2017 nanti kewenangan pendidikan tingkat SMA dan SMK berada di pemerintah provinsi. Dia menjelaskan, program penambahan ruang kelas untuk tingkat SMA itu dinamakan Jabar Pendidikan Berkelanjutan.
"Dengan program ini dipastikan akan ada tambahan sekolah untuk tingkat SMA/SMK maupun SMP. Kalau SD jumlahnya sudah cukup dan memadai, paling rehab sedikit dan itu tanggungjawab kabupaten/kota," ucap dia.
Sumber: inilah.com
Posting Komentar