PKS Kabupaten Tangerang
Ketua DPW PKS Riau Hendry Munief di acara Rakornas PKS di Bidakara Jakarta, Kamis (14/11/2019) (PKSFoto)

Jakarta (14/11) - Ketua DPW PKS Riau Hendry Munief memiliki resep khusus bagaimana bisa merekrut ribuan orang untuk bergabung menjadi kader PKS.

"Resepnya mengikuti apa yang dipesankan oleh Nabi Muhammad SAW. Ia meyakini apabila menolong orang-orang lemah maka Allah akan memberikan rejeki dan menolong kita salah satunya bertambahnya kader PKS," ujar Hendry di acara Rakornas PKS di Bidakara Jakarta, Kamis (14/11/2019)

Ia memaparkan PKS di Riau memiliki tagline 'PKS Pelayan Rakyat'. Sejak diluncurkan para kader langsung membuat posko yaitu DPD di Riau. Yang pergerakannya berlanjut cepat. Seluruh DPD sudah bergerak, tingkat DPC, tingkat DPRa sudah bergerak. Jumlahnya seratusan lebih. Semacam snow ball effect, efek bola salju.

"Jadi, khidmat PKS harus sepenuh hati. Selanjutnya adalah membuka jejaring melalui media sosial. Membuka pohon kebaikan dengan memanfaatkan jejaring sosial. Kami umumkan pendaftaran secara terbuka. Ini cara cepat tanpa kecanggihan media sosial seperti saat kehadiran Tifatul Sembiring yang datang membludak padahal hanya tiga hari pengumumannya di media sosial," ungkap dia.

Hasilnya? PKS meraup kader hingga ribuan. Seperti apa ceritanya?

"Terkait kondisi asap di Riau, kami membuat posko yang dihadiri oleh 1357 orang. Kami melihat ini saatnya mengadakan TOP. Maka ketika kita buka di Pekanbaru ternyata yang mendaftar 624 yang mendaftar dan hadir lebih dari pada itu. Kemudian setelah itu di Kabupaten Bengkalis kami juga mendapatkan sekitar 700an orang ketika itu. Itu sudah 1300 lebih. Di Kabupaten Kampar dapat 300, ditambah lagi Meranti dapat sekitar 200an orang. Total kemarin dalam satu setengah bulan itu 2665 orang yang mendaftar ke PKS," ujar dia.

"Sampai hari ini ada 3 Kabupaten Kota mendapatkan mengadakan acara juga. Prediksi kami dalam waktu ini InsyaAllah 3000 lebih sudah mendaftar sebagai kader PKS," kata dia.

Sumber: pks.id

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama