Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyampaikan duka cita dan turut mengecam tindakan pembunuhan terhadap satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, serta pembakaran sejumlah rumah warga, termasuk rumah yang dijadikan pelayanan umat Kristiani.
"Membunuh satu jiwa manusia tanpa sebab maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya," kata Syaikhu dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Desember 2020.
Syaikhu mengatakan peristiwa tersebut telah menyakiti dan menciderai nilai kemanusiaan yang beradab, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dan ajaran agama apa pun, serta mengoyak persatuan bangsa.
PKS, kata Syaikhu, mendesak aparat penegak hukum segera mengusut secara tuntas tragedi kemanusiaan di Sigi, agar masyarakat tenang dan situasi kondusif. "Pelaku harus diganjar dengan hukuman yang adil dan setimpal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Menurut dia, negara harus selalu hadir dan menjamin rasa aman bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya di Sigi, ke depannya negara juga harus menghentikan berbagai upaya kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah-wilayah lainnya.
Syaikhu pun mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menguatkan kerukunan, memperbanyak silaturahmi, serta saling menjaga satu sama lain dari segala upaya kejahatan terhadap kemanusiaan yang akan membuat kekacauan dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan.
Aksi teror kembali terjadi di Desa Lembantongoa, Sigi, Sulawesi Tengah, empat orang dalam satu keluarga tewas setelah mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal pada 27 November 2020. Para pelaku juga membakar enam rumah warga dan satu rumah tempat pelayanan umat.
Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora itu diduga menjadi dalang peristiwa tersebut.
Sumber: Tempo
Posting Komentar