Kehidupan rumah tangga itu tak seindah adegan sinetron SCTV, pun juga tak seruwet alur cerita FTV Indosiar, apalagi semewah yang digambarkan dalam sinetron RCTI. Tidak seperti itu bang jago. 😀😀
Bila sebelum menikah yang terbayang hanyalah yang indah-indah saja, maka pasca menikah segala rahasia menjadi terbuka. Bila sebelum menikah kita melihatnya nyaris tanpa cela, maka setelah menikah satu persatu sisi kelemahan terngangga.
Ada ujian dalam pernikahan.
Saat kondisi ekonomi sulit menghimpit, adalah ujian bagi seorang istri. Sebab, diluar sana banyak pria lain yang seolah siap menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Kala ekonomi perlahan membaik, segala yang diingini dengan mudah dicapai, adalah ujian bagi sang suami. Karena diluar sana banyak yang tampak indah dipandang mata, padahal fatamorgana. Apa yang ada padanya, sesungguhnya ada pula pada istri kita.
Belum lagi ujian mendidik anak, ujian menghadapi orang tua-mertua dengan berbagai karakter. Ujian cara memperlakukan keluarga yang berbeda latar belakang, kebiasaan, serta adat yang berbeda.
Adalagi ujian pasangan yang tak sesuai harapan. Sebelum menikah maunya yang begini, setelah menikah dapat yang berkebalikannya. Kekecewaan, ketidaknyamanan, konflik, akhirnya mengiringi perjalanan kehidupan rumah tangga.
Dalam acara webinar yang difasilitasi DPD PKS Kabupaten Tangerang (Sabtu, 20/03/2021), seorang konselor ketahanan keluarga, Cahyadi Takariawan atau yang akrab disapa Pak Cah mengatakan, "Delapan puluh persen kehidupan rumah tangga itu, isinya adalah kesabaran".
Memang demikian realitanya. Setiap ujian-ujian yang mengiringi perjalanan rumah tangga harus dihadapi dengan kesabaran dan hati yang lapang.
Kalaulah suami istri pendek nafas sabarnya, sempit dada menghadapi masalah, maka runtuhnya bangunan rumah tangga hanya soal waktu. Sabarlah, karena sabar balasannya surga. Bilapun tak kau dapati balasannya didunia, bukankah jannah-Nya lebih memesona?
Alpen Pebri
Relawan Literasi Kabupaten Tagerang
إرسال تعليق