Banten (20/01) – Di bawah terik matahari, lelaki paruh baya berdiri terpaku, tatapannya kosong memandangi puing-puing tembok yang hancur akibat gempa beberapa waktu lalu, raut mukanya menggambarkan kesedihan mendalam.
Pria yang mengenakan kaos abu-abu tersebut adalah Aan Ahyani (45 tahun), ia tak bisa menyembunyikan kesedihan karena rumah yang sudah dihuni puluhan tahun bersama sang istri dan ketiga anaknya itu harus rata dengan tanah akibat gempa Banten beberapa waktu lalu.
“Pas gempa saya dalam perjalanan pulang kerja, jadi gak sempet bantuin menyelamatkan barang-barang,” kata Aan mengenang peristiwa yang mengenaskan itu.
Saat tiba di rumah, ia hanya melihat atap rumah depan yang masih tersisa berdiri, sementara seluruh perabotan rumah ikut tertimpa reruntuhan tembok.
Ia dapati sang istri, Ningsari (44 tahun) dan ketiga anaknya sedang menangis sedih di depan rumah, ia langsung hampiri sang istri lalu memeluknya erat. Tangis kesedihan pun pecah.
“Kejadiannya begitu cepat, semua barang-barang rusak tertimpa reruntuhan termasuk perabotan dan alat masak,” ujarnya saat ditemui relawan PKS Banten pada Rabu Siang (19/01/2021).
Kampung Paningping, Desa Tunggal Jaya RT 02 RW 02, Kecamatan Sumur, tempat Aan Ahyani tinggal merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Pandeglang yang paling parah terdampak gempa Banten.
Berdasarkan info BPDB Banten, dampak gempa berkekuatan magnitudo 6,7 menyebabkan 1.361 rumah rusak ringan, 443 rumah rusak sedang, dan 358 rusak berat, juga merusak 36 sekolah, 14 puskesmas, 3 kantor pemerintahan, 3 tempat usaha, serta 10 sarana ibadah tersebar di 29 kecamatan, 147 desa di wilayah Pandeglang.
Karena itulah, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Banten, Gembong R. Sumedi mengunjungi kampung tersebut untuk menyalurkan bantuan.
“Berdasarkan data dari relawan PKS Banten di lapangan, rumah Ningsari termasuk paling parah sehingga menjadi prioritas untuk kami kunjungi,” katanya di sela-sela perjalanan menuju tempat Ningsari.
Saat rombongan PKS Banten tiba di lokasi, Aan masih berdiri tak jauh dari rumahnya yang roboh. Ia agak kaget melihat tiba-tiba banyak rombongan bapak-bapak yang mengenakan baju perpaduan oranye dan putih ini.
Gembong yang saat itu mengenakan rompi warna oren dan topi Kepanduan PKS langsung menemuinya bersama sang istri untuk memberikan bantuan berupa sembako, semen, peralatan dapur dan uang tunai.
Senyum sumringah pun memancar dari wajahnya. Aan terlihat bahagia menerima bantuan dari PKS.
“Kami (PKS) sengaja memprioritaskan mengunjungi warga-warga yang belum tersentuh bantuan agar tepat sasaran,” kata Gembong.
Dalam kunjungan itu, Gembong yang didampingi seluruh anggota Fraksi PKS DPRD Pandeglang dan Relawan Siaga Bencana PKS Banten juga memberikan bantuan berupa kebutuhan pangan dan dana untuk perbaikan pondok pesantren.
Menurut pengakuan Aan, partai yang paling pertama memberikan bantuan ke kampungnya adalah PKS. “Iya partai sudah memberikan bantuan baru PKS,” ungkapnya.
Gembong pun akan mendorong aleg PKS setempat untuk mengadvokasi perbaikan rumah warga yang terdampak gempa.
Cipto
إرسال تعليق