Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat.
“Sosialisasi Peraturan daerah (Sosperda) dan wawasan kebangsaan ini program DPRD Provinsi Banten menginjak tahun kedua. Untuk meningkatkan, pemahaman perda dan wawasan kebangsaan, manfaat lainnya kita bisa konsolidasi apalagi ini di bulan ramadhan terus bersilaturahim,” papar Asnin dalam sambutannya.
Dia juga berpesan kader PKS jangan ragu untuk mengikuti sosialisasi perda dan wawasan kebangsaan. Kegiatan ini meningkatkan wawasan keislaman dan kebangsaan dalam diri kader.
“Kok PKS melaksanakan wawasan kebangsaan apalagi di bulan ramadhan, in syaa Allah tidak mengurangi kekaderan PKS justru meningkatkan keilmuan dan wawasan keislaman dan kebangsaan,” tegasnya.
Lebih lanjut Asnin menjelaskan, empat pilar kebangsaan atau empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara ada dalam Kurikulum Kepartaian (KKP) Unit Pembinaan Anggota (UPA) PKS.
“Seperti halnya materi Unit Pembinaan Anggota (UPA) ada wawasan kebangsaan termasuk pancasila, UUD Negara RI, Bhineka Tunggak Ika, NKRI,” jelasnya.
Bukan hanya itu Asnin juga memberi penjelasan bahwa nilai-nilai atau hikmah puasa terkandung dalam Pancasila.
“Kalau kita kembali kepada nilai-nilai atau hikmah puasa banyak kita dapatkan dalam Pancasila. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Sudah jelas. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab dan sila ketiga Persatuan Indonesia. orang yang berpuasa orang yang bertakwa, membantu atau berinfak kepada orang yang tidak mampu, bisa merasakan apa yang mereka rasakan,” tuturnya.
Kemudian, tentang sila ketiga Persatuan Indonesia, para pejuang kemerdekaaan dulu sampai rela membuang tujuh kata dalam sila pertama “Ketuhanan dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti dengan Ketuhanan Yang Maha Esa, demi persatuan Indonesia, kalau itu dimasukan sudah ada ancaman, Indonesia bagian timur memisahkan dari NKRI.
“Jadi para Ulama memperjuangkan kemerdekaan ini berkorban untuk terciptanya Persatuan Indonesia dan kita juga mempunyai kewajiban menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia bukan hanya sologan,” tambahnya.
Tentang Bhineka Tunggal Ika, Asnin
menyampaikan Islam tidak anti agama lain, bahkan hidup berdampingan. “Di jaman
Rasulullah Saw juga demikian Rasulullah mencontohkan berdampingan dengan
pemeluk-pemeluk agama lain, memang ajaran Islam sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam empat pilar kebangsaan atau empat konsesus dasar berbangsa dan
bernegara,” pungkasnya.
Materi kebangsaan diisi oleh Kader Terbaik PKS yaitu Makiyah, menyampaikan tentang NKRI dan Umar tentang Bhineka Tunggal IKa. Acara tersebut dihadiri enam DPC PKS perwakilan daerah pemilihan Banten 4 (Kabupaten Tangerang B), kecamatan Rajeg, Sukadiri, Mauk, Kemiri, Pasar Kemis dan Sindang Jaya. Diakhiri dengan berbuka puasa bersama.
Posting Komentar