PKS Kabupaten Tangerang


KABUPATEN TANGERANG – Senin, 21 Oktober 2024, Aula Kantor DPD PKS Kabupaten Tangerang dipenuhi warga yang antusias saat Asnin Syafiuddin, Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PKS, menggelar reses. Acara ini dihadiri sekitar 120 peserta dari tiga kecamatan—Tigaraksa, Solear, dan Jambe—yang hadir untuk menyampaikan keluhan serta membahas isu-isu penting yang dihadapi masyarakat.



Krisis Air di Musim Hujan: Harapan Warga Tigaraksa

Seorang warga dari Perumahan Cluster Mutiara Tigaraksa mengangkat isu krisis air yang mengancam sekitar 2000 kepala keluarga di wilayah tersebut saat musim hujan. “Kami mengalami kesulitan air bersih setiap kali musim hujan tiba. Apakah ada solusi dari pemerintah untuk meringankan beban kami?” tanyanya.

Menanggapi hal ini, Asnin Syafiuddin menjelaskan bahwa proses pengajuan bantuan ke pemerintah membutuhkan waktu. “Pengajuan ke pemerintah untuk bantuan air bersih tidak bisa langsung diproses. Realisasinya bisa memakan waktu hingga satu tahun,” jelasnya. Meski demikian, Asnin berjanji akan tetap memperjuangkan agar masalah tersebut segera mendapatkan perhatian serius.

Koperasi Mati Suri, Warga Harap Bantuan

Selain masalah air, koperasi yang sudah tidak aktif alias "mati suri" juga menjadi perhatian warga. Seorang peserta reses bertanya mengenai program untuk menghidupkan kembali koperasi yang sudah lama tidak beroperasi. “Koperasi di wilayah kami sudah lama mati. Apa ada solusi dari pemerintah untuk menghidupkannya kembali?” tanyanya.

Asnin menjelaskan bahwa saat ini pemerintah memiliki program pelatihan, namun hanya ditujukan untuk koperasi yang aktif. “Untuk koperasi yang aktif, ada program pelatihan yang bisa diikuti. Sayangnya, untuk koperasi yang sudah tidak beroperasi, bantuan finansial dari pemerintah hanya berupa hibah, bukan dana langsung,” ujarnya.

Ketimpangan Zonasi Sekolah di Solear: Solusi Pendidikan yang Diharapkan

Salah satu masalah yang paling disoroti dalam sesi tanya jawab adalah ketimpangan dalam sistem zonasi sekolah di Kecamatan Solear. Banyak calon siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri karena jarak rumah mereka yang jauh. “Sistem zonasi membuat anak-anak kami tidak bisa masuk sekolah negeri. Kami butuh tambahan sekolah, setidaknya satu atau dua sekolah negeri lagi,” ujar seorang warga dengan penuh harap.

Menanggapi hal tersebut, Asnin memberikan dukungannya terhadap aspirasi ini. “Memang diperlukan penambahan sekolah negeri di wilayah ini. Kami akan memperjuangkan penambahan sekolah melalui kebijakan pemerintah provinsi agar pendidikan lebih merata, baik di sekolah negeri maupun swasta,” tegasnya.

Aspirasi Warga, Perjuangan Dewan

Acara reses ini menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka langsung kepada wakil rakyat. Asnin Syafiuddin menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan isu-isu yang diangkat dalam reses ini, khususnya terkait krisis air, revitalisasi koperasi, dan pendidikan.

“Setiap aspirasi yang masuk akan kami tindak lanjuti di tingkat provinsi. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan pembangunan yang tepat guna, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tutup Asnin di akhir acara.

Acara reses ini diharapkan menjadi awal dari berbagai perubahan positif yang akan diusulkan oleh Asnin dan Fraksi PKS dalam sidang-sidang DPRD Provinsi Banten.

Post a Comment

أحدث أقدم