PKS Kabupaten Tangerang



KABUPATEN TANGERANG - Anggota Komisi I DPR-RI, Habib Idrus Al-Jufri, mengeluarkan pernyataan tegas menentang praktik judi online (judol) yang mengancam moral dan ekonomi masyarakat, terutama generasi muda. Menurutnya, judi online bukan hanya sekadar masalah kriminalitas, tetapi juga ancaman serius terhadap kesejahteraan sosial yang dapat memperburuk kemiskinan struktural. Oleh karena itu, perjuangan melawan judi online menjadi sangat penting.

Sebagai solusi, Habib Idrus memperkenalkan program Habib Idrus Academy (HIA) yang bertujuan untuk memberikan alternatif penghasilan melalui peluang digital yang halal dan produktif. "HIA menawarkan pelatihan berbagai peluang di dunia digital. Dengan adanya program ini, masyarakat diharapkan memiliki alternatif untuk mencari nafkah yang lebih baik. Ketika penghasilan mereka meningkat, ketertarikan terhadap judi online akan berkurang secara alami," ungkap Idrus dalam pernyataannya, Ahad (3/11/2024).

Pelatihan yang diselenggarakan oleh HIA mencakup berbagai bidang, mulai dari pemasaran digital, kewirausahaan online, hingga keterampilan teknologi. "Kami juga berencana untuk menambah keterampilan lain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," tambah Idrus.

Idrus berharap inisiatif ini tidak hanya membantu masyarakat meraih penghasilan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi kemiskinan struktural. Dengan visi memberdayakan masyarakat melalui digitalisasi, ia berkomitmen untuk mendukung program pemerintah serta mengawal generasi muda agar terhindar dari pengaruh negatif judi online.

"Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi banyak keluarga di Indonesia," tegasnya.

80 Ribu Anak Terjebak dalam Judi Online

Dari data yang dihimpun hingga pertengahan Juni 2024, jumlah korban judi online di Indonesia mencapai 2,37 juta orang. Dari total tersebut, sekitar 2 persen di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 10 tahun, yang berarti ada sekitar 80.000 anak terdeteksi terlibat dalam judi online.

Sebagian besar korban, yaitu 80 persen, berasal dari kalangan menengah ke bawah, dengan transaksi antara Rp10.000 hingga Rp100.000. Sementara itu, untuk kalangan menengah ke atas, transaksi bisa mencapai antara Rp100.000 hingga Rp40 miliar.

Melalui program-program seperti HIA, PKS berupaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan teredukasi, serta melindungi generasi muda dari pengaruh negatif yang dapat merusak masa depan mereka.


Sumber: inilah.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama