"Kami mencatat kebutuhan
alsintan petani mencapai 1.500 unit, namun yang tersedia baru sekitar 500 unit.
Saya akan terus mengusulkan penambahan alsintan agar petani lebih produktif dan
efisien," ujar Ian di sela kegiatan panen. Ia juga menekankan bahwa
penggunaan pupuk organik terbukti meningkatkan hasil panen dan lebih ramah
lingkungan, sebagaimana yang tercermin dari hasil demplot di delapan Balai
Penyuluhan Pertanian.
Panen perdana jagung pulut ini turut
dihadiri Bupati Tangerang Drs. H. Moch. Maesyal Rasyid, Sekretaris Daerah H.
Soma Atmajaya, serta jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Tangerang. Komoditas ini ditanam di atas lahan seluas satu hektare dan
menghasilkan sekitar 7 hingga 8 ton jagung, dengan potensi pendapatan petani
mencapai Rp96 juta per dua bulan masa tanam.
"Insya Allah, budidaya ini akan terus kami dorong dan kembangkan hingga lima hektare di Sukamulya, dan ke depan di beberapa kecamatan lainnya," ujar Bupati Maesyal. Ia juga menambahkan bahwa jagung pulut memiliki keunggulan dari sisi kandungan gizi dan nilai ekonomis tinggi, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap pangan sehat.
“Kami berkomitmen memperluas lahan
hingga 20 hektare dengan estimasi produksi 7 hingga 9 ton per hektare. Ini
peluang besar bagi kemandirian pangan di Kaliasin dan Sukamulya,” kata Dedi.
Acara panen ditutup dengan pemetikan
jagung secara simbolis oleh Bupati bersama unsur Forkopimda, anggota DPRD,
kepala dinas, camat, serta masyarakat setempat.
Sumber :
إرسال تعليق