PKS Kabupaten Tangerang
PKSTangerang.com - WakilKetua MPR RI Hidayat Nur Wahid membuka rahasia yang selama ini tersimpan rapi soal sejarah Partai Keadilan (PK), yang kini menjelma menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Rahasia itu diungkap HNW dalam talk show peluncuran buku biografi Nurmahmudi Ismail, Rabu (11/11) di Matraman, Jakarta Timur.

“Sebelumnya saya belum pernah ungkap. Baru di sini saya bicara,” kata Hidayat, yang juga Wakil Ketua Majelis Syuro PKS.

“Sebetulnya, yang ditunjuk untuk menjadi Presiden PK waktu itu adalah saya, bukan Pak Nurmahmudi Ismail,” lanjut Hidayat memulai pengungkapan sejarah PK.

Namun, lanjut Hidayat, saat itu dia menolak. Ketika itu dia beralasan, partai baru yang didirikan aktivis dakwah kampus, yang mayoritas golongan anak muda dengan ciri-ciri tertentu, di antaranya berjenggot dan terpelajar ini harus dipimpin oleh orang yang moderat agar tidak mendapat stigma tertentu seperti fundamentalis, Taliban, dan stigma negatif lainnya.

“Kalau saya yang pimpin, yang lulusan Madinah, maka hanya akan menguatkan stigma itu. Karena itu saya menolak dan mengusulkan agar PK dipimpin oleh mereka yang lulusan barat. Maka ditunjuklah Pak Nurmahmudi, yang merupakan lulusan Texas. Amerika Serikat,” urai Hidayat.

“Saya kira Pak Nur belum tau ini, dan cerita ini pasti tidak ada dalam buku yang baru diterbitkan. Karena baru di sini saya bicara,” imbuh Hidayat.

Hidayat sendiri baru bersedia memimpin PK setelah Nurmahmudi ditunjuk Presiden Abdurrahman Wahid menjadi Menteri Kehutanan di tahun 2000. Pada era kepemimpinan Hidayat inilah PK kemudian bermetamorposis menjadi PKS.

Saat itu dalam Pemilu 1999 PK tidak lolos electoral threshold (ET) karena hanya mampu mendulang 1,36 persen suara atau 1.436.565 suara. Sementara aturan waktu itu mengharuskan parpol mendapat 2 persen suara untuk lolos ET dan ikut Pemilu berikutnya. Yang tidak lolos harus bubar atau menggabungkan diri dengan partai lain yang lolos ET.

PK memilih bergabung dengan PKS, partai baru yang didirikan juga oleh kalangan anak muda kampus yang dipimpin Al Muzzammil Yusuf. Setelah merger itu Hidayat didapuk menjadi Presiden PKS.

Di bawah kepemimpinan Hidayat, PKS tampil menjadi partai yang fenomenal karena berhasil meraih 7,6 persen suara pada pemilu 2004. Perolehan suaranya melonjak drastis menjadi 8,3 juta suara.

Pada era Hidayat PKS menjelma dari partai gurem menjadi partai papan tengah. Dan kini di era kepemimpinan Mohamad Sohibul Iman, PKS berusaha masuk menjadi partai papan atas.

Sumber: tajuk.co

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama