Mardani Ali Sera |
Perspektif khalayak ramai tentang citra politisi biasanya adalah orang yang keras peringainya, senang berdebat, haus jabatan, lihai bermuslihat dll. Perspektif tersebut tidak bisa disalahkan, karena banyaknya fakta dilapangan yang menjadi dalil pembenar. Namun perspektif itu langsung pudar saat dihadapkan pada politisi PKS, karena rata - rata kader PKS adalah anomali dan bahkan antitesa citra politisi konvensional. Salah satu bukti terbaru ditunjukkan oleh Mardani Ali Sera, khususnya pada gelaran Pilkada Jakarta tahun 2017.
Mardani Ali Sera pertama kali muncul dilayar kaca saat jumpa pers untuk mengantarkan hasil Musyawarah Majelis Syura PKS tahun 2013, yang mengantarkan Anis Matta menjadi presiden PKS. Saat itu, beliau memang menjabat sebagai humas. Namanya semakin berkibar saat diusung oleh PKS untuk mendampingi Sandiaga Uno pada pilkada Jakarta. Namun kalkukasi politik mutakhir dilapangan mengharuskan PKS dan mitra koalisinya (Gerindra) berhitung ulang atas figur yang akan diusungnya. Melalui proses yang panjang, ditetapkan nama Anis Baswedan dan Sandiaga Uno. Sedangkan Mardani Ali Sera didaulat sebagai ketua tim pemenangan. Usai dinyatakan menang oleh KPU Jakarta, tak pelak Prabowo Subianto menjuluki Mardani Ali Sera sebagai "Panglima Pemenangan".
Mardani Ali Sera adalah potret humas yang tegas tapi santun. Dengan kedewasaan sikapnya, beliau terhitung sukses meminimalisir konflik dan gejolak, baik dikalangan diinternal maupun pihak eksternal. Karena beliau memilih untuk mensikapi beragam isu dengan suasana wajar dan santai. Namun disisi lain, beliau juga mampu menunjukan sikap tegas partainya secara elegan, yakni untuk mengganti rejim Jokowi (ILC). Karakter - karakter seperti Mardani Ali Sera dibutuhkan untuk mendorong perubahan sosial tanpa banyak memancing gonjang ganjing. Kesediaannya untuk ditata oleh qiyadah juga menjadi nilai plus, baik untuk mengasah bakatnya dengan peran yang berbeda maupun menyediakan fleksibilitas bagi qiyadah dalam mengatur organisasinya, menyusun pemainnya dan merumuskan strateginya.
Mardani Ali Sera sering dinilai menjadi figur yang ideal dalam menjalankan peran PKS sebagai oposisi tegas tapi santun. Sedangkan karakter - karakter seperti Fahri Hamzah yang cenderung eksplosif dinilai lebih pas jika PKS menganut paham oposisi yang bermain frontal. Jika figur - figur seperti Mardani Ali Sera ikut diajukan sebagai kandidat capres / cawapres, mungkin karena PKS tengah mengagendakan proses - proses rekonsiliatif diantara sesama anak bangsa dimasa depan.
Eko Jun
إرسال تعليق