PKS Kabupaten Tangerang


Pemilu 2019 adalah pemilu yang sulit untuk dilupakan oleh kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Tangerang. PKS telah mencatatkan sejarahnya dengan lonjakan suara tertinggi di tanah kelahiran Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin itu selama bergulirnya Pemilu pasca reformasi. PKS berhasil mendapatkan suara 146.657 justru ditengah situasi beberapa pengurus PKS Kabupaten Tangerang pada saat itu mundur secara senyap.

Tapi fakta di lapangan, situasi itu justru membakar semangat kader dan pengurus yang tetap setia untuk bekerja berlipat-lipat. Pemilu 2019, PKS Kabupaten Tangerang sukses mengantarkan enam kader terbaiknya sebagai Anggota DPRD. Kursi yang diperoleh PKS saat itu naik 300% dari pemilu 2014. Dari dua kursi menjadi enam kursi.

Fenomena kenaikan suara PKS ditengah situasi ‘tidak menyenangkan’ di Kabupaten Tangerang itu menarik salah seorang Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Ilham. Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi itu tertarik melakukan penelitian khususnya peran Humas PKS pada pemilu 2019 lalu.

Pemuda berambut gondrong dan ikal itu tertarik karena banyak lembaga survey yang justru meragukan PKS bisa lolos ambang batas parlemen sebelum April 2019.

“Karena secara nasional PKS mengalami kenaikan suara pada pemilu 2019, setelah beberapa lembaga survei mengatakan PKS tidak lolos ambang batas parlemen,” ujarnya saat berkunjung ke kantor sekretariat DPD PKS Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, Ahad (25/7/2021).

Lalu kenapa DPD PKS Kabupaten Tangerang? “Karena di Kabupaten Tangerang juga suaranya (PKS) naik signifikan, dan Kabupaten Tangerang merupakan penyumbang suara terbanyak di wilayah pemilihan Provinsi Banten,” ungkapnya.

Ilham menanyakan bagaimana peran Humas PKS Kabupaten Tangerang pada kampanye pemilu 2019 lalu hingga suara PKS naik secara pesat di Kabupaten Tangerang. Bagaimana posisi Humas sendiri dalam PKS? Dan media apa yang digunakan pada kampanye Pemilu 2019 lalu?

Pertanyaan-pertanyaan mendalam itu membuat kopi yang saya seruput menjadi dingin. Bukan apa, kopi robusta khas Lampung itu terlalu lama saya diamkan untuk menjawab pertanyaan ilham dan diskusi panjang yang mengernyitkan dahi saya.

Ada empat hal yang saya sampaikan pada Ilham dari pengalaman-pengalaman saya dan teman-teman Humas selama kampanye pemilu 2019 lalu.

Pertama, melakukan manajemen media. Saya sampaikan pada Ilham, PKS ini bukan partai besar yang pimpinan atau kadernya memiliki media arus utama. Seperti televisi, koran ternama atau media online arus utama. PKS tidak punya itu. Tapi PKS punya kader, saya sampaikan, kader yang punya militansi. Maka kader bergerak melalui media sosial, mengkampanyekan program partai dan calon anggota legislatif. Menyelaraskan program yang dikampanyekan dari pusat hingga daerah.

Calon anggota legistlatif (Caleg) menjadi aktor utama yang berperan. Kami Humas mendorong para calon anggota legislatif untuk memanfaatkan media sosial. Kami sediakan pelatihan pengelolaan media sosial untuk Caleg dan tim suksesnya.

Dalam konteks ini, humas memaksimalkan akses media sosial untuk meningkatkan popularitas partai dan caleg tanpa mengeluarkan biaya.

Selain itu Humas juga membangun komunikasi dengan media-media luar untuk pemberitaan pada program utama partai dan kampanye-kampanye besar yang ada di Kabupaten Tangerang.

Kedua, membangun citra partai dan tokohnya. Beberapa kampanye akbar, kami titipkan pesan melalui media pemberitaan bahwa PKS Kabupaten Tangerang solid dalam struktur pengurus dan kader akar rumput. Ratusan kader PKS pernah tumpah ruah di Jalan Raya Serang pada Pemilu 2019. Memutihkan trotoar dari Bitung, Curug hingga Balaraja.

Caleg yang menjadi aktor utama bergerak ke masyarakat bertemu dengan berbagai kalangan. Bersama pengurus dan kader mengadakan kegiatan bakti sosial. Citra caleg PKS yang dekat dan peduli dengan masyarakat kita tampilkan ke media sosial dan pemberitaan.

Ketiga, mengembangkan komunikasi internal. Beberapa kondisi yang kurang mendukung pada kampanye waktu itu, Humas berhasil menyiapkan saluran komunikasi internal. Dibawah Ketua Bidang Humas saat itu, Ibu Sinung Hartati, informasi-informasi yang mendukung program pusat sampai ke kader akar rumput. Saluran komunikasi internal sangat penting untuk menjaga soliditas partai dan bekerja secara efektif.

Keempat, kegiatan manajemen informasi. Di era informasi ini, dibutuhkan pengelolaan pesan sehingga publik memperoleh informasi yang memadai mengenai tokoh partai dan kebijakannya. Informasi adalah senjata ampuh dalam politik guna membangun opini publik serta menyebarkan pengaruh.

PKS Kabupaten Tangerang memanfaatkan dan mengoptimalkan media sosial untuk menyampaikan informasi partai dan kebijakannya kepada publik. Ada fanpage facebook PKS Kabupaten Tangerang, instagram @pks_kabtangerang, twitter @pkskabtng, website kabtangerang.pks.id bahkan ada kanal youtube PKSTV Kabupaten Tangerang.

Ringkasnya, Humas dituntut untuk lebih kreatif dalam menggali berbagai kemungkinan untuk menjadikan PKS lebih populer di mata masyarakat, di samping itu juga harus pandai melobi pihak media untuk mempublikasikan visi dan misi dari partai yang diusungnya, karena media biasanya cenderung akan lebih mempublikasikan partai-partai besar yang suaranya lebih besar dari PKS.

Terlepas dari peran Humas, keberhasilan PKS di Kabupaten Tangerang pada Pemilu 2019 juga tidak lepas dari bidang-bidang yang lain. Struktur pengurus yang solid dan dukungan kader akar rumput di Cabang dan Ranting juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Semua mengambil perannya.

Semoga kesuksesan PKS pada Pemilu 2019 terus berlanjut. Mengantarkan kadernya menjadi pemimpin daerah di Kabupaten Tangerang dan menaikan suaranya dua kali lipat pada Pemilu 2024.

Yogie Edi Irawan
Ketua Bidang Humas DPD PKS Kabupaten Tangerang

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama