PKS Kabupaten Tangerang

 


Cahaya keimanan terpancar dari keteduhan wajah beliau yang menyejukkan di pandang mata, kebersihan hati beliau tersirat dari setiap tutur kata yang mengalir lembut penuh makna dari setiap kalimat yang beliau nasehatkan.

Sekitar tiga ratus pasang mata yang menyimak dengan khusyuk kata demi kata yang beliau sampaikan mampu melembutkan hati yang semula keras membatu hingga meleleh dan menitikkan air mata.

Meskipun jarak cukup jauh dan hanya terhubung melalui dunia maya, tapi serasa hati-hati itu terpaut satu sama lain dan terasa sangat dekat dan dekat sekali.

Dahaga akan siraman nasehat penuh makna yang telah lama dinanti seakan hadir kembali merasuk ke dalam sanubari yang telah kering, gersang dan memilukan.

Tausiyah yang di sampaikan oleh Kyai Haji (KH) Muslih Abdul Karim, MA, Pengasuh Baitul Qur'an Bogor, dalam rangkaian acara Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) virtual yang diselenggarakan oleh Bidang Pembinaan Umat (BPU) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kabupaten Tangerang, sungguh sangat menyentuh kalbu setiap kader yang hadir dalam acara tersebut.

Rangkain acara mabit virtual yang diselenggarakan menyambut tahun baru 1443 hijriyah ini dilaksanakan pada hari selasa dan rabu (10-11/08/2021) di Pondok Pesantren Al-Faizun pimpinan KH. Sodiqin, SQ yang sudah berdiri sejak 19 tahun lalu di desa Pasirgadung kecamatan Cikupa kabupaten Tangerang.

Diawali dengan tilawah Al-Qur'an oleh duet dua santri Al-Faizun, acara di lanjutkan dengan tausiyah oleh KH. Sodiqin, SQ dan berakhir sekitar pukul 22.00 WIB. Peserta Mabit melanjutkan tilawah di rumahnya masing-masing dan beristirahat tidur untuk persiapan bangun malam untuk Tahajud.

Ustadz Taufiq Rachmat dari pondok pesantren Ruhul Jadid Tigaraksa memimpin muhasabah menjelang subuh. Di penghujung acara ba'da sholat Subuh, KH. Muslih Abdul Karim, MA menyampaikan Tausiyah yang sangat menggugah semangat para kader dan simpatisan meski di sampaikan dengan penuh kelembutan.

Ia menyampaikan hal yang sangat mendasar dan sangat penting untuk di perhatikan oleh setiap kader dalam setiap melakukan aktifitas pribadi dan kegiatan sosialnya.

Diantara yang beliau nasehatkan antara lain, melakukan kegiatan sosial jangan pernah berharap, menjadi terkenal dan viral dan berharap agar nanti dipilih oleh orang yang dibantu.

Luruskan niat, bersihkan hati, serahkan seluruhnya kepada Allah, ikhlaskanlah biarlah Allah yang menggerakkan hati mereka untuk melakukan yang terbaik.

Dia juga berharap acara mabit ini diadakan rutin paling lama tiga bulan sekali untuk menjaga keimanan dan ketaqwaan para kader.

Dan Dia juga menyampaikan, "Tidak ada yang mati karena Corona,tapi mati karena sudah tiba saatnya meninggal dunia".

Di akhir Tausiyah beliau menyampaikan agar para kader dan simpatisan mengamalkan tujuh amalan harian Rasulullah, diantaranya adalah :

Pertama, sholat berjama'ah di masjid bagi Laki-laki
Kedua, sholat Dhuha.
Ketiga, sholat Tahajud.
Keempat, membaca al- Qur'an.
Kelima, sodaqah.
Keenam, istighfar dan
Ketujuh, menjaga wudhu.
 
Sebelum acara di tutup, panitia membagikan doorprize kepada peserta mabit yang terbanyak membaca Al-Qur'an selama acara berlangsung.





Kang Mul Jozz

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama