PKS Kabupaten Tangerang
Foto: kabar6.com


Berbicara tentang Tangerang, yang terlintas adalah panasnya, gersangnya dan padatnya. Karena Tangerang adalah salah satu kota yang mendukung ibukota negara, Jakarta. Disebutkan panas karena di kabupaten Tangerang berdiri sejumlah bangunan perusahaan yaitu sebanyak 695 (data BPS kabupaten Tangerang 2015), sehingga situasi inilah yang membuat kabupaten Tangerang menjadi gersang, karena asap juga limbah yang di keluarkan perusahaan tersebut, dan menurut sensus penduduk tahun 2020, kabupaten Tangerang termasuk wilayah kategori kabupaten/kota yang menduduki peringkat ke empat jumlah penduduk tertinggi di Indonesia (tangerangkab.go.id).

Wilayah yang memiliki 29 kecamatan, 28 kelurahan dan 246 desa ini, meski memiliki sejumlah pusat industri namun tidak menjadi otomatis disana berkembang pesat pertumbuhannya. Sebut saja Tigaraksa sebagai ibukota dari kabupaten Tangerang, pertumbuhan kecamatan ini bisa dibilang seperti siput, lambat. Baik secara fungsional maupun secara geografis.

Secara fungsional meskipun ini adalah pusat pemerintahan kabupaten, tapi nyatanya perkembangan ekonomi disini belumlah pesat, karena aktifitas padat hanya saat aktivitas perkantoran berlangsung yaitu Senin sampai Jumat, Sabtu dan Minggu Tigaraksa seperti kota yang sepi tak berpenghuni, karena kondisi inilah sehingga belum bisa menopang kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik secara merata.

Secara geografis adalah berkaitan dengan berbagai jumlah fasilitas umum yang meningkat. Di Tigaraksa fasilitas umum untuk memudahkan aktivitas masih sangat minim. Contohnya saja adalah layanan kantor bank pembantu, hanya ada di beberapa tempat, dan hanya bank tertentu, atau kalau ada fasilitas setor tunai itu pun hanya sedikit dan kadang juga fasilitas ATM seperti ini sering rusak. Fasilitas lain yang bisa disoroti adalah fasilitas menuju stasiun kereta api, angkutan umum menuju stasiun tidak memadai, hanya bisa dilakukan oleh ojek pangkalan yang membutuhkan biaya besar menggunakan fasilitas ini. Miris sekali. Kabupaten Tangerang dilihat dari sisi perkembangan satu wilayah. Sangat berbeda sekali apabila ingin di bandingkan dengan Tangerang lainnya seperti Tangerang kota dan Tangerang Selatan. Dimana pertumbuhan dari segi fungsional dan geografis berjalan cepat dan meningkatkan setiap tahunnya.

Dalam situs kementerian dan kebudayaan, ada beberapa faktor yang menunjang pertumbuhan suatu wilayah, yaitu di antaranya sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), lokasi, fasilitas penunjang, sosial budaya, topografi dan industri. Apabila ke 7 faktor tersebut dimiliki oleh kabupaten Tangerang maka akan tercipta perkembangan yang meningkat selalu dalam waktu singkat, namun apabila ada yang kurang terpenuhi dari faktor tersebut maka akan terhambat pertumbuhannya.

Apabila di cermati lebih seksama, kabupaten Tangerang masih kurang dari sisi SDM dan topografi. Sisi SDM kabupaten Tangerang bisa dikatakan sangat minim dilihat dari latar belakang pendidikannya, masih banyak warganya yang tidak mengedepankan arti pendidikan. Untuk lulus sampai wajib belajar 9 tahun saja masih tersendat, apalagi hingga menamatkan di jenjang SMA. Inilah kemirisan yang terjadi di kabupaten Tangerang. Juga dari sisi topografi, dimana wilayah di kabupaten Tangerang cenderung merupakan dataran tinggi, sehingga akses jalan yang ada terkadang sulit di jangkau.

Kabupaten Tanerang, masih terlalu banyak yang perlu dibenahi. Kabupaten Tangerang perlu karakter-karakter pemimpin yang kuat dari sisi pemikiran strategis, agar penataan wilayah juga peningkatan SDM dapat mudah untuk di tingkatkan keberadaannya. Semoga kedepannya akan muncul karakter seperti ini.


Dini Aulia Rizky
Tigaraksa, Oktober 2021 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama