Seiring bertambahnya usia, maka semakin lemahlah raga kita. Saatnya membangun bisnis pada usia produktif, jangan menunggu hingga usia senja.
Membangun bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bagi orang yang sudah terbiasa menjadi pekerja di tempat orang.
Tetapi bukan suatu hal yang mustahil, bila seorang pekerja di suatu perusahaan bisa memiliki perusahaan juga.
Untuk itu, sangat penting jika kita ingin terjun ke dalam dunia bisnis, turut pula dibekali ilmu bisnis.
Berikut beberapa ilmu bisnis yang dipaparkan oleh seorang pebisnis, yang dahulunya bekerja sebagai seorang Office Boy (OB) pada sebuah perusahaan yang kini menjadi Business Owner (BO).
1. Fase Bisnis; Jualan apa saja untuk mencari makan atau mencari uang tambahan bagi yang masih bekerja.
Ini adalah fase pemula dalam berbisnis. Pada fase ini jika hari itu berjualan, maka akan mendapatkan uang, begitu pula sebaliknya jika pada hari itu tidak berjualan maka tidak mendapatkan uang.
2. Fase Mencari Uang untuk Dikumpulkan dan Membangun Aset
Pada fase ini, biasanya seorang pedagang /Business Owner sudah memiliki karyawan atau sudah memiliki beberapa cabang atau memiliki beberapa reseller. BO (Business Owner) sudah mulai memikirkan pula untuk memiliki dan membangun beberapa aset perusahaan. Aset perusahaan yang bisa membantu mengembangkan atau menyelamatkan perusahaan kelak.
3. Fase Membangun Sistem
Pada fase ini BO mulai membangun sistem bisnisnya agar bisa scale up atau bisa melakukan perubahan ukuran, jumlah atau luas agar bisnis yang dijalankan bisa semakin tumbuh besar.
4. Membangun Sumber Daya Manusia (People)
Pada tahap ini BO mengarahkan segala daya untuk meciptakan sumber daya manusia yang bisa menjalankan dan mendukung perjalanan juga pertumbuhan bisnisnya.
Langkah ini adalah sebuah perwujudan 𝘭𝘦𝘨𝘢𝘤𝘺 (warisan) atau estafet bisnis. Karena sejatinya bisnis yang baik adalah yang bisa diwariskan kepada anak cucu, meskipun raga kita telah tiada.
Rentang waktu untuk bisa mendapatkan SDM yang bisa diandalkan dalam bisnis antara 5-10 tahun.
5. Menikmati
Fase inilah yang paling diharapkan dan dinantikan oleh setiap BO. Fase ini bisa terwujud jika sudah melalui fase satu sampai empat.
Dalam masa menikmati ini, sang BO tidak harus setiap hari atau setiap jam hadir pada bisnisnya. Ia hanya sewaktu-waktu saja bisa memantau bisnisnya, meski dalam jarak yang jauh. Intinya, meskipun raga BO tidak berada di tempat bisnis, roda bisnis akan tetap berputar dan berjalan dengan baik.
Itulah fase-fase dalam bisnis.
Ada di posisi manakah kita sekarang?
Jika masih ada pada fase 𝘦𝘮𝘱𝘭𝘰𝘺𝘦 (pekerja/karyawan) segeralah merencanakan dan mengeksekusi bisnis. Jangan hanya menunggu nasib buruk menimpa kita, misal di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) baru kita sibuk membangun bisnis.
Belajar merintis bisnis dari sekarang pada orang-orang yang telah terlebih dahulu membangun bisnis.
Lebih baik susah sekarang daripada susah di kemudian hari. Menjadi karyawan itu ada masa kerjaanya. Begitu pula dengan membangun bisnis ada masa raganya.
Jangan lupakan hukum Sunatullah (sebab akibat) dan hukum Maiyatullah (Pertolongan Allah).
Bersambung....
Ella Helawati
Disarikan dari diskusi bisnis bersama narasumber: Iwan Susanto (Coach of Bussiness)
Posting Komentar