PKS Kabupaten Tangerang


KABUPATEN TANGERANG - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Tangerang menggelar lomba baca kitab kuning di Aula Sekretariat Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD) PKS Kabupaten Tangerang di Jalan Syaikh Nawawi, Tigaraksa, Ahad (12/4/2022).

Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Syahril, menyebutkan lomba baca kitab kuning rutin diadakan PKS setiap tahunnya. Mulai dari tingkat daerah, tingkat wilayah, sampai tingkat pusat.

"PKS tidak hanya sekali mengadakan lomba membaca kitab kuning. Tapi rutin diadakan setiap tahun," kata Syahril.

Masih menurut Syahril, lomba membaca kitab kuning ini sebagai upaya menjaga tradisi keilmuan dalam Islam.

"Ini adalah untuk menjaga tradisi keagamaan kita juga menjaga tradisi keilmuan kita," ungkap Syahril.

Selain itu, Syahril juga menyampaikan, lomba membaca kitab kuning juga untuk menjaga tradisi karifan lokal.

"Dimana di pesantren-pesantran kita sudah menjadi tradisi, kitab kuning menjadi salah satu rujukan keilmuan Islam," katanya.




Sementara itu Ketua Bidang Pembinaan Umat (BPU) DPD PKS Kabupaten Tangerang, Imam Sucipto menyebutkan peserta yang mendaftar lomba baca kitab kuning sebanyak 32 orang. 

"Peserta berusia maksimal 25 tahun dari berbagai pondok pesantren yang ada di Kabupaten Tangerang," kata Imam. 

Masih menurut Imam, kitab kuning yang dilombakan yaitu Kitab Fathul Muin, karangan Syaikh Zaenudin bin Abdul Aziz Al Malibariy murid dari Syaikh Ibnu Hajar Al-Khaitamiy As-Syafi'iy.

Adapun Dewan Juri pada lomba kitab kuning kali ini adalah KH Khudori pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum dan Gus Farhan atau Farhan Ibrahim Lc.

Terpilih tiga orang peserta sebagai pemenang lomba membaca kitab kuning tingkat DPD PKS Kabupaten Tangerang. Juara pertama, Muhammad Makhdum Ibrahim dari Ponpes La Taksal di Kresek, juara dua Rizqi Mubarok dari Ponpes At-Tauhidiyah dan juara tiga Riko Aji Dharma dari Ponpes Nadhatul Ulum.

"Pemenang Juara pertama akan mengikuti lomba membaca kitab kuning di tingkat DPW PKS Provinsi Banten," pungkas Imam Sucipto.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama