PKS Kabupaten Tangerang

KABUPATEN TANGERANG - Anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari Fraksi PKS, Ian Mulyana, S.Kom, melaksanakan Reses kedua di Aula Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kronjo pada Rabu, (05/02/2025). Reses tersebut dihadiri oleh kelompok tani dan peternak ikan dari wilayah kecamatan Kronjo, Mekar Baru, dan Gunung Kaler.

Dalam pertemuan ini, Ian Mulyana menegaskan pentingnya dialog dengan masyarakat untuk mendengar aspirasi dan masukan terkait program pertanian dan perikanan. “Saya berharap pertemuan ini dapat menghasilkan masukan yang bisa diadvokasi ke Dinas Pertanian dan Perikanan. Saya siap mengawal setiap pengajuan dari warga ke dinas terkait,” ujar Ian.

Dari pihak Dinas Perikanan, Firman Nugraha dari UPT Balai Benih menjelaskan bahwa dinas memfasilitasi peternak ikan dengan benih-benih ikan air tawar seperti nila, lele, dan gurame. Sementara itu, Syahril Rohman dari bidang Budidaya Dinas Perikanan memaparkan layanan yang lebih luas, mulai dari bantuan kolam, pakan, hingga benih ikan.

“Ada tiga fokus kegiatan budidaya yang kami dukung: budidaya ikan air tawar seperti nila dan lele, budidaya ikan hias seperti cupang dan koi, serta budidaya ikan air payau seperti bandeng. Namun, syaratnya lahan kolam tidak dalam sengketa, sumber air dan listrik harus memadai,” jelas Syahril.

Ia juga menyoroti keberadaan Posikandu (Pos Kesehatan Ikan Terpadu) yang menyediakan layanan pemeriksaan kualitas air dan pembagian obat ikan secara gratis.

Dinas Perikanan bidang Pengolahan yang diwakili oleh Pohan menambahkan bahwa pihaknya aktif melakukan pembinaan dan pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar ikan serta mendukung proses penjualan hasil perikanan melalui bazar.

Dari sektor pertanian, Suherman dari BPP Kronjo menegaskan komitmennya dalam mendampingi kelompok tani. “Kami siap membantu kebutuhan alat-alat pertanian dan memberikan pendampingan teknis kepada petani,” ungkapnya.

Kelompok tani yang hadir juga menyampaikan sejumlah permasalahan yang mereka hadapi. H. Juhdi, salah satu peternak ikan, mengeluhkan mahalnya biaya pakan ikan. “Kami butuh pelatihan untuk membuat pakan ikan murah sebagai alternatif,” ujarnya. Ia juga menyoroti sulitnya mendapatkan solar untuk operasional traktor.

Sementara itu, H. Ali mengusulkan adanya program asuransi bagi petani untuk mengantisipasi risiko gagal panen. Masalah lain yang muncul adalah sulitnya mendapatkan pupuk serta banyaknya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tidak lagi aktif, seperti yang disampaikan oleh Sugi.

Ian Mulyana memastikan bahwa setiap aspirasi yang disampaikan akan menjadi perhatian serius. “Saya akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar masalah ini bisa segera ditindaklanjuti. Kita perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan sektor pertanian dan perikanan di Kabupaten Tangerang,” pungkasnya.

Dengan semangat keterbukaan dan komitmen untuk perubahan, reses ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi berbagai tantangan di sektor pertanian dan perikanan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama