Gunung Salak, Bogor — Ketua DPD PKS Kabupaten Tangerang, Rispanel Arya, menjadi sosok sentral dalam penutupan kegiatan Kembara PKS Kabupaten Tangerang Gelombang Kedua di Gunung Salak, Ahad (3/8/2025). Dalam apel siaga yang berlangsung khidmat dan penuh semangat, Rispanel menyampaikan pesan mendalam yang menggugah kesadaran para peserta.

Dalam amanatnya, Rispanel mengajak seluruh peserta untuk merenungkan filosofi dari kegiatan mendaki gunung. Menurutnya, pendakian bukan hanya soal fisik dan tantangan alam, tetapi juga cerminan nyata dari jalan perjuangan dalam kehidupan.

“Jalan dakwah itu seperti naik gunung. Menanjak, terjal, kanan-kirinya jurang. Banyak yang ingin menyerah, ada yang ingin mundur, tapi hanya yang terus melangkah yang bisa sampai ke puncak,” ujarnya penuh semangat.

Pidato Rispanel tidak hanya menyentuh sisi spiritual dan perjuangan pribadi, tetapi juga membangkitkan rasa tanggung jawab kolektif untuk terus bergerak, berkontribusi, dan menjaga semangat juang dalam setiap medan kehidupan.

Gunung, Tempat Belajar Ketangguhan

Selama dua hari penuh, peserta Kembara ditempa dalam kegiatan yang menantang fisik dan menumbuhkan solidaritas. Mendaki menuju Kawah Ratu di Gunung Salak menjadi salah satu ujian utama yang menyatukan semua peserta dalam satu napas perjuangan.

Rispanel menyampaikan bahwa gunung adalah tempat belajar tentang kesabaran, kekuatan tekad, dan nilai kebersamaan. Dalam medan berat, setiap peserta belajar saling membantu dan menguatkan.

“Setelah sampai puncak, kita akan turun lagi. Sama seperti kehidupan, tidak selamanya kita di atas. Ada masa berganti, ada saatnya mundur untuk memberi ruang yang lain. Yang penting, saat kita di puncak, kita tetap rendah hati dan siap memberi manfaat,” tuturnya.

Pak Mus, Inspirasi Tanpa Batas Usia

Salah satu momen yang menyentuh adalah keikutsertaan Pak Mus, peserta tertua berusia 82 tahun. Meski telah disarankan untuk tidak ikut mendaki, semangatnya tak bisa dibendung.

“Saya larang beliau ikut naik, tapi beliau tetap bersikeras. Semangatnya luar biasa. Ini tamparan untuk kita yang lebih muda bahwa perjuangan tidak kenal usia,” kata Rispanel, disambut tepuk tangan peserta.

Semangat Nasionalisme dan Kebersamaan

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Selama pendakian, para peserta mengibarkan bendera Merah Putih di puncak, sebagai simbol komitmen untuk terus menjaga dan memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan.

Rispanel menutup pidatonya dengan seruan inspiratif agar para peserta menjaga semangat ini, tidak hanya selama Kembara, tetapi juga saat kembali ke kehidupan sehari-hari.

“Semangat juang bukan milik orang di puncak saja. Tapi milik mereka yang memilih untuk tetap melangkah, bahkan ketika jalannya berat.”

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama